Hadits Tentang Rezeki
Assalamualaikum pembaca yang di rahmati Allah. Pada postingan ini,
kita akan membahas kumpulan hadits tentang rezeki dalam islam. Ketahuilah bahwa
segala sesuatu macam rezeki yang ada pada kita bersumber dari Allah SWT. Allah
SWT yang mengatur rizki kita, bahkan sebelum kita dilahirkan Allah sudah
menetapkan rezeki kita.
Berikut beberapa hadist yang InsyaAllah dapat menambahkan motivasi
dan tambahnya rasa syukur kita kepada Allah.
Hadits Tentang Rezeki
مَرَّ
عَلَى النَّبِيِّ n رَجُلٌ فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ n مِنْ جَلَدِهِ وَنَشَاطِهِ فَقَالُوا:
يَا رَسُولَ اللهِ، لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ n: إِنْ كَانَ خَرَجَ
يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى
عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيْرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ
خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ
خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ
Seseorang telah melewati Nabi, maka para sahabat Nabi melihat
keuletan dan giatnya, sehingga mereka mengatakan: “Wahai Rasulullah, seandainya
ia lakukan itu di jalan Allah.” Maka Rasulullah bersabda: “Bila ia keluar (rumah) demi
mengusahakan untuk anak-anaknya yang kecil maka ia berada di jalan Allah. Bila
ia keluar demi mengusahakan untuk kedua orangtuanya yang telah berusia lanjut
maka ia berada di jalan Allah. Bila dia keluar demi mengusahakan untuk dirinya
sendiri agar terjaga kehormatannya maka ia berada di jalan Allah. Namun bila
dia keluar dan berusaha untuk riya’ (mencari pujian orang) atau untuk berbangga
diri, maka ia berada di jalan setan.” (Shahih lighairihi, HR. At-Thabarani.
Shahih At-Targhib, 2/141 no. 1692)
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n: أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟
قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِه،ِ وَكُلُّ كَسْبٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah n ditanya: ”Penghasilan apakah yang paling baik?” Beliau
menjawab: ”Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penghasilan
yang mabrur (diterima di sisi Allah).” (Shahih Lighairihi, HR. Al Hakim)
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ فَلَا تَسْتَبْطِئُوا
الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا
مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرَّمَ»
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian tidaklah meninggal
sampai disempurnakan rezekinya, maka janganlah ia merasa lambat datang
rezekinya. Bertakwalah kepada Allah wahai manusia, perbaikilah didalam mencari
rezeki, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Ibnu Hibban, Baihaqi)
عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ، قَالَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ
بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَ م مِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ (البخارى وأبو يعلى
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Pasti akan
datang pada manusia suatu zaman dimana orang tidak perduli lagi dengan apa dia
mengambil harta, apakah dari yang halal ataukah dari yang haram." (HR.
Bukhari dan Abu Ya’la).
Aisyah juga menceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya,
yang mana Rasulullah saw bersabda: “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal
itu membawa berkah dan kesuksesan. (HR. at-Tabarani)
Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha
Keutamaan Al Qur'an Dalam Hidup
“Mencari rezeki yang halal adalah wajib apabila sudah melaksanakan
ibadah fardhu.” (Hadits riwayat Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
“Sesungguhnya Ruhul Qudus membisikkan bahwa jiwa tidak akan wafat
sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itulah kamu harus bertakwa
kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Jika datangnya rezeki itu
terlambat maka jangan memburunya dengan bermaksiat karena apa yang ada di sisi
Allah hanya bisa diraih dengan taat pada-Nya.” (Hadits riwayat Abu Zar dan
Al-Hakim)
"Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan
sendiri." (HR. Bukhari)
Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan
membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku
akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.”
(Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)
Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga
melalaikan kamu untuk mencari rezeki." (HR. Ath-Thabrani)
“… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa
yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan
Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani
dan al-Hakim). “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya
nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan
ad-Dailami)
“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan
hajatnya…” (Riwayat Muslim)
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya
maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (Silaturahim).” (Riwayat
Bukhari)
“Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah
akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)
“Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang
Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar
nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya
Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah
menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat
rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan
keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
Allah berfirman kepada para malaikat yang diserahi urusan rezeki
anak Adam: ” Hamba manapun yang kamu dapati yang cita-citanya hanya satu (
iaitu semata-mata untuk akhirat), jaminlah rezekinya di langit dan di bumi. Dan
hamba manapun yang kamu dapati mencari rezeki dengan jujur kerana berhati-hati
mencari keadilan, berilah rezeki yang baik dan mudahkanlah baginya. Dan jika ia
telah melampui batas kepada selain itu, maka biarkanlah dia sendiri
mengusahakan apa yang dikehendakinya. Kemudian dia tidak akan mencapai lebih
dari apa yang telah aku tetapkannya untuknya. ( Hadis riwayat Abu Na’im dari
Abu Hurairah r.a)
Hendaklah kalian meminta segala kebutuhan kalian kepada Allah
walaupun tali sandalnya terputus, sesungguhnya jika Allah tidak menggampangkan
kepadanya maka hal itu tidaklah gampang baginya. (HR. At-Tirmidzi,
Ath-Thabrani, Abu Ya’la dan Abu Al-Bazzar)
Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai hamba-Ku, setiap kalian
itu adalah lapar kecuali Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya
Aku akan memberi kalian makan. Setiap kalian adalah telanjang kecuali yang Aku
beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian
pakaian.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Baihaqi)
“Sesudah shalat Subuh maka janganlah kamu tidur sehingga kamu tidak
lalau dalam mencari rezeki.”(HR. Ath-Thabrani)
“Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhanmu.
Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan.” (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
Dari Umar bin Khattab RA, ia berkata, “Saya mendengar Rassulullah
SAW bersabda, ‘Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya,
niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung,
pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang disore hari
dalam keadaan kenyang “ (HR.Ahmad dan Turmuzi).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah),
niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk
setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal)
dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’I, Ibnu
Majah dan al-Hakim)
Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi.
Semoga keberkahan selalu tercurah bagi umatku yang beraktifitas di pagi hari “
(HR.Thabrani).
Shahr Al-Ghamidi menjelaskan, bahwa Rasulullah mengutus pasukan
perang di akhir waktu siang. Sementara itu Shahr sebagai seorang pedagang,
sering membawa barang dagangannya di pagi hari. Akhirnya ia sering mendapatkan
keuntungan yang berlimpah, hingga hartanya banyak. (HR. Imam yang empat).
Rasul SAW bersabda, “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya, dan
dipanjangkan umurnya,maka sambunglah tali silaturrahim “ (HR.Bukhari, Muslim,
Abu Daud dan Nasai).
Rasul SAW bersabda, “Bersedekahlah kalian, dan jangan (terlalu)
lama disimpan dan ditahan. Sebab jika demikian, Allah SWT akan menahan (karunia-Nya)
untukmu “ (HR. Bukhari ).
“Berinfaklah semampumu, dan jangan menahan hartamu, niscaya Allah
akan menahan karunia-Nya bagimu“ (HR. Muslim dan Nasai).
Dari Umar bin Khattab RA, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda, ‘Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya,
niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung,
pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang disore hari
dalam keadaan kenyang “ (HR.Ahmad dan Turmuzi).
Anas r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Ajarkan
istri-istri dan anak-anak perempuan kalian Surah Al-Waqi’ah, karena ia Surah
memotivasi untuk kaya.”
Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya:”Berilah dan jangan kamu
selalu menutupi kepunyaanmu, kerana dengan itu nanti Allah akan menutupi
rezekimu.” (Riwayat Bukhari & Muslim).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: “Meraka yang mencari harta
dunia (kekayaan ) dengan jalan yang halal dan menahan dirinya dari
meminta-minta (tidak menjadi pengemis ) dan berusaha mencari nafkah untuk
keluarganya serta belas kasihan, kasih sayang terhadap jiran tetangganya,
nescaya di hari kiamat kelak ia akan berjumpa dengan Allah dengan mukanya
berseri-seri seperti bulan purnama pada waktu malam.” (Riwayat At-Tabrani)
Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang
terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Rasul SAW
bersabda, “Allah telah menetapkan takdir semua mahluk sejak 50.000 tahun
sebelum Dia menciptakan langit dan bumi“ (HR.Muslim).
"Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan
terampil (professional atau ahli). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah
untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza
wajalla." (HR. Ahmad)
"Seorang yang membawa
tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke
pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah
dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang
yang terkadang diberi dan kadang ditolak." (Mutafaq'alaih)
“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan
kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah saw
melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau saw
mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati
Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan
rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya
matahari.” (HR. al-Baihaqi)
"Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan
kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan
keberuntungan." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
Abdullah bin Mas’ud r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan
tertimpa kefakiran selamanya.” Ia menambahkan, “Sungguh aku memerintahkan
anak-anak perempuanku agar membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam.” (dikeluarkan
oleh Abu Ubaid dalam Fadha’il Al-Qur’an, Bab. Fadhl Surah Al-Waqi’ah).
Demikian beberapa kumpulan hadist tentang rezeki. Semoga memberikan
pencerahan dan penjelasan bagi kita agar bisa memaknai arti dan hakikat rezeki
yang sebenarnya. Wallahua’lam
Diizinkan share
Comments
Post a Comment